Judul : Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma
link : Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma
Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma
Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma
BERITAHANGAT5 - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan dirinya menolak untuk dijadikan sebagai juru kampanye (jurkam) pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakilnya Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDIP dalam Pilkada 2017.
"Saya sudah sampaikan untuk tidak jadi jurkam di Jakarta, dan itu enggak bagus untuk semua saja kalau saya jadi jurkam. Itu misalkan ada kepala daerah yang bagus, nah dia yang kedua. Karena saya rasa warganya sudah mulai merasakan, maka kemudian saya sanggup untuk itu," kata Risma usai menghadiri Ngamen Anti Korupsi di Stasiun Gubeng Surabaya.
Risma juga mengakui dirinya tidak pandai dalam berkampanye. "Saya lihat ada yang bagus ingin terus dan saya juga waktu di Aceh saya ajari," kata dia.
Risma mengatakan dirinya hanya bisa memberi motivasi dan berbagi pengalaman kepada calon kepala daerah agar dapat mengambil hati rakyat dengan bekerja sepenuhnya bekerja untuk daerah yang dipimpin.
"Jadi bukan saya merasa saya mampu bukan itu, tapi saya ngajari kalau kamu ingin jadi, kamu mulai sekarang dekati masyarakat, bukan nanti harus pakai uang. Kalau mau dekat dengan masyarakat enggak harus pakai uang, " tegas Risma.
Ia pun mencontohkan saat dirinya turun ke Aceh menemui para calon kepala daerah. Di sana Risma meminta para calon kepala daerah menebar pesona kepada masyarakat dengan melakukan kerja nyata.
Terkait dengan penugasan dirinya oleh DPP PDI Perjuangan untuk Pilkada DKI Jakarta, Risma menegaskan sejak awal dirinya sudah menolak.
"Kalau saya mau ya pasti jadi dan kalau saya menolak itu karena jabatan itu enggak boleh diminta. Saya enggak mau warga Jakarta terpecah belah juga, makanya jabatan itu harus ditolak, karena jabatan itu cobaan," ujar dia.
Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono melepas keanggotaannya di TNI untuk ikut bersaing di Pilkada DKI Jakarta 2017. Usia karier militer yang baru menginjak 16 tahun membuat putra Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak mendapatkan tunjangan pensiun dari TNI.
Panglima TNI Gatot Nurmatyo menjelaskan, dalam karier militer di TNI, ada dua tahapan ikatan dinas. Jika kedua tahapan tersebut terpenuhi, yakni dalam kurun waktu lewat dari 20 tahun, maka barulah yang bersangkutan bisa menerima tunjangan pensiun.
"Jadi mekanisme di TNI itu ada ikatan dinas 10 tahun. Sepuluh tahun pertama, kemudian ikatan dinas yang kedua. Jadi apabila ikatan dinas 10 tahun kedua, maka dia mengundurkan diri, dia bisa mendapatkan pensiun. Tapi kalau ikatan dinas pertama sudah mengundurkan diri, dia tidak dapat pensiun," tutur Gatot saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
"Mayor Agus sudah mengajukan pengunduran diri. Bukan diberhentikan, tapi pengunduran diri karena untuk mengikuti pilkada. Sehingga, karena angkatan 2000, sudah 16 tahun (kariernya)," kata dia.
Namun, dia menyatakan tidak ada kompensasi yang diberikan kepada Mayor Agus usai pengunduran dirinya. Pihaknya pun akan memberhentikan prajurit TNI itu dengan terhormat.
"Tidak ada kompensasi. Hanya tidak mendapat pensiun karena belum 20 tahun," pungkas Gatot.
Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB resmi mengusung putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Agus berpasangan dengan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Budaya Pemprov DKI Jakarta Sylviana Murni.
Agus Harimurti Yudhoyono merupakan prajurit TNI berpangkat mayor dan saat ini bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Karena dia maju dalam pilkada, maka dia harus mengundurkan diri dari TNI.
Sumber: www.beritahangat5.com
Demikianlah Artikel Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma
Sekianlah artikel Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma dengan alamat link https://beritaurban.blogspot.com/2016/09/menjadi-juru-kampanye-ahok-djarot.html
0 Response to "Menjadi Juru Kampanye Ahok-Djarot ditolak oleh Risma "
Posting Komentar