Judul : Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah
link : Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah
Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah
Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah
BERITAHANGAT5 - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok marah besar. Sebab, pengerjaan rumah susun yang ada di Tambora, Jakarta Barat, tak sesuai prosedur. Apalagi, bangunan baru itu bobrok. Bahkan, tembok pembatas goyang hanya disentuh dengan tangan.
"Saya ngotot sampai dimaki-maki orang, supaya orang bisa punya rumah susun yang baik. Itu dirusak oleh otak yang mau nyolong seperti ini. Marah saya," ujar Ahok saat rapat dengan jajarannya seperti dilansir dari akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Dalam rapat itu, Ahok memutarkan video saat mengecek bangunan di Rusun Tambora. Di sana terlihat tembok dan tangga yang terbuat dari semen bercampur sampah plastik dan botol.
"Kayak gini, Bapak teruskan kontraktor seperti ini? Kalau bangunan (goyang) seperti ini Bapak takut enggak? Ini sudah kayak gini mau ditutupin lagi ini? Ada sampah plastik, botol. Bapak mau itu roboh?" tanya Ahok.
Ahok pun meminta kepada Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta, Arifin, untuk memutus kerja sama dengan kontraktor dan konsultan rumah susun. "Kasih surat ke asosiasi konsultan Indonesia, suruh blacklist itu konsultan. Atau kita proses ke hukum ini," ujar Ahok.
Ahok pun bertanya pada Arifin, mengapa kontraktor kecil diloloskan dalam tender proyek pembangunan rumah susun.
"Itu konsultan kita enggak beres, mainnya apa? Kasih yang kecil-kecil menang. Itu kalau sudah dicor, sudah enggak bisa lagi diperbaiki. Saya kira kita harus periksa, semua inspektorat harus diperiksa semua. Bila perlu kita setop (kerja sama)," tandas Ahok.
Ahok pun memerintahkan agar Rusun di Tambora dibongkar dan harus dibangun kembali dari awal. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa jika rusun itu ditempati.
Sementara Arifin mengatakan pada Ahok, jika pihaknya sudah memberikan teguran pada kontraktor itu. Dia pun mengoreksi Ahok jika video yang ditayangkan bukan di Rusun Tambora, tapi di Cakung Barat. Sementara Rusun Tambora adalah proyek tahun 2013-2015 dan sudah ditempati oleh warga DKI.
"Kemarin sudah adakan rapat pertemuan dengan seluruh konsultan dan pengembang dari paparan mereka belum sepenuhnya memberikan kepuasan kepada kami," ujar dia.
Kontraktor, kata Arifin, sudah bersedia melakukan perbaikan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tertawa saat mendengar calon gubernur Anies Baswedan mengatakan bahwa sungai di Jakarta bersih karena kerja gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo atau Foke. Ahok pun meminta agar Anies mencari kebenarannya di mesin pencari Google.
"Sebenarnya, Pak Anies kalau mau lebih rajin, cari di Google saja. Ada orang kirim ke saya, iseng gitu ya (ketik di search Google) 'sungai bersih karena Foke'. Tapi langsung ditulis (dibenarkan Google) did you mean: sungai bersih karena Ahok. Itu Google, loh," ucap Ahok sambil tertawa, di Balai Kota Jakarta.
Perkataan Ahok dengan mengetik di kolom pencari google.com (bukan google.co.id) dengan kalimat 'sungai bersih karena Foke'. Baik melalui komputer ataupun smartphone, Google pun memperbaiki dengan muncul kata di bawahnya, 'did you mean: sungai bersih karena Ahok'.
"Jadi sebetulnya, program JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative) itu normalisasi sungai dari jaman Bang Yos, lalu bicara tanda tangannya di zaman Pak Foke, sama kayak MRT semua zamannya mereka. Tapi siapa yang eksekusi? Itu yang saya lakukan sama Pak Jokowi," ungkap Ahok.
Karenanya, Ahok menyebut Anies tidak mengerti apa-apa. Bahwa Jakarta bukan butuh sekadar program, tapi aksi nyata.
"Enggak butuh teori-teori. Kita harus eksekusi, kita harus tindakan nyata. Lalu Pak Anies juga mungkin karena dia bukan petahana, dia enggak ngerti. Bahwa bersihkan sungai, jaga sungai bersih dengan program JEDI ini, enggak ada hubungan. Program sungai bersih karena kita buat program PPSU, UPK Badan Air, dan ditungguin (kerjanya)," Ahok menandaskan.
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) adalah proyek Bank Dunia yang bertugas untuk membenahi sistem drainase di Jakarta. Tujuannya adalah mengurangi dampak banjir tahunan di DKI melalui rehabilitasi dan pengerukan floodways, saluran air dan cekungan retensi, sesuai dengan standar praktik internasional.
Sumber: www.beritahangat5.com
Demikianlah Artikel Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah
Sekianlah artikel Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah dengan alamat link https://beritaurban.blogspot.com/2016/10/rumah-susun-dibuat-dari-sampah-plastik.html
0 Response to "Rumah Susun Dibuat dari Sampah Plastik dan Botol Ahok Marah"
Posting Komentar