Judul : "AH, KAU"
link : "AH, KAU"
"AH, KAU"
"AH, KAU"
Engkau bilang mereka hanya diperalat. Engkau bilang mereka hanya pion. Engkau bilang mereka hanya sedang mengumbar kemarahan. Engkau bilang jika mereka sebenarnya buta politik. Engkau bilang... Ah, banyak sekali yang kau bilang.
Kau rendahkan mereka karena menurutmu mereka cuma sensitif terhadap sentimen keagamaan, tapi tidak sensitif terhadap isu-isu sosial yang lebih struktural di mana menurutmu agama seharusnya bisa hadir lebih material dan konkret. Kau cibir mereka karena menurut prasangkamu mereka hanya peka terhadap al Maidah, tapi tidak peka terhadap teologi al Ma'un. Kau anggap mereka sebagai para bigot yang tak sanggup berdialektika, yang sekadar anti ini dan anti itu.
Hei, kau yang merasa mengetahui lebih banyak hal daripada mereka, yang merasa membaca lebih banyak kitab daripada mereka, yang merasa lebih tercerahkan daripada mereka; seandainya semua penilaianmu itu benar, lalu apa yang sudah kau lakukan selain mencela orang-orang yang seharusnya engkau cerahkan, selain menghardik-hardik orang-orang yang harusnya engkau didik, selain mencemooh orang-orang yang seharusnya engkau bagi pengetahuan?!
Apa gunanya buku-buku yang engkau daras, pengetahuan yang kau timba, filsafat yang kau pelajari, ilmu-ilmu sosial yang kau tekuni, jika engkau menutup pintu silaturahmi, jika engkau tak bisa berdialog dengan orang-orang yang sebenarnya paling membutuhkan semua kekayaanmu itu?!
Pernahkah engkau memikirkan itu, Saudaraku?!
-Tarli Nugroho-
Source:http://ift.tt/2bK3dBD
Demikianlah Artikel "AH, KAU"
Sekianlah artikel "AH, KAU" kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel "AH, KAU" dengan alamat link https://beritaurban.blogspot.com/2016/11/kau.html
0 Response to ""AH, KAU""
Posting Komentar