Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia

Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia - Hallo sahabat Berita Urban, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel campuran indah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia
link : Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia

Baca juga


Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia

Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia

http://sakuratoto2.com/home/register/65873687040

BERITAHANGAT5 - Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Warren Buffett dan Bill Gates. Keduanya merupakan jajaran tiga besar orang terkaya di dunia. Tapi Anda pasti belum terlalu akrab dengan Amancio Ortega. Pria asal Spanyol pemilik merk fesyen Zara ini termasuk ke dalam trio terkaya di dunia.

Bahkan kekayaan Ortega telah jauh melampaui Warren Buffet, sehingga menempatkannya di belakang Bill Gates. Buffet dikenal sebagai pembicara ulung sehingga sering tampil di media. Sedangkan Gates merupakan guru bisnis dengan kisah kesuksesan yang selalu ditunggu.

Namun Ortega justru terkesan menghindari media di saat kekayaannya tumbuh hingga US$ 77 miliar. Tidak hanya itu saja, dia juga memiliki toko retail yang tersebar di 100 negara berbeda dan menjadi pemilik merk Massimo Dutti dan Pull & Bear.

Anda yang berprofesi sebagai entrepreneur dapat mengambil pelajaran lewat perjalanan sukses Amancio Ortega berikut ini yang dihimpun dari biografi dan berbagai wawancara:

Pelajaran pertama: kecepatan adalah segalanya

Saat Ortega mendirikan Zara di tahun 1975, dia sampai harus terjungkal demi mendapatkan stok pakaian terbaru bagi Zara. Strategi Ortega adalah untuk mengganti koleksi Zara setiap seminggu dua kali.

Kecepatan telah menjadi ciri khas dari bisnis Ortega. Sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Di saat sebuah dress yang dipertontonkan di ajang Fashion Week baru ada di department store beberapa bulan kemudian, Zara sudah menjualnya dengan model persis sama seminggu kemudian. (Baca juga: Kekayaan Sejumlah Miliarder Dunia Turun. Ini Penyebabnya)

Pelajaran kedua: terobsesi dengan keinginan konstumer

"Pelangganlah yang menggerakkan bisnis,” tulis Ortega dalam laporan tahunan Inditex tahun 2009. Dan dia secara konsisten menjalankan prinsip ini.

"Pelanggan harus terus menjadi prioritas dan perhatian utama, baik dalam proses pembuatan koleksi busana dan desain toko, sistem logistik, dan kegiatan lainnya."

Produk-produk Zara lahir dari pengamatan apa yang konsumen pakai dan mendengarkan apa yang mereka ingin pakai. Zara tidak menyetok persediaannya berdasarkan katalog fashion show, namun perusahaan melacak fesyen blogger dan mendengarkan pelanggan sebagai gantinya. Hal ini memungkinkan Zara untuk menyesuaikan diri dengan tren sesuai musim.

Namun prinsip ini rupanya tidak disetujui oleh CEO Amazon Jeff Bezos. Pada 2015, Bezos menulis surat kepada pemegang saham Amazon yang bunyinya: "Banyak perusahaan yang berfokus pada pelanggan, tapi bagi perusahaan teknologi, fokus pada kompetitor lebih penting.

Perusahaan teknologi melihat apa yang orang lain lakukan, dan kemudian bekerja cepat untuk mengikuti apa yang kompetitor lakukan.”

Pelajaran ketiga: mengontrol ketersediaan

Di saat perusahan fesyen lain memproduksi pakaiannya di China karena upah buruh yang murah; Zara, Massimo Dutti dan Pull&Bear konsisten meproduksi produknya di Spanyol, Portugal, dan Mariko. Desain karya Ortega dibuat di pabriknya sendiri dan dijaghit oleh penjahit lokal.

Cara ini membuat perusahaannya cepat tanggap terhadap tren terbaru. Inilah mengapa stok di toko-toko milik Ortega benar-benar produk yang diincar kostumer sehingga jarang tersisa.

Pelajaran keempat: Jangan jadi kacang lupa kulit

Ortega bukan berasal dari keluarga kaya. Dia putus sekolah sejak usia 14 tahun untuk bekerja. Ayahnya merupakan pekerja kereta api dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Ibunya pernah diusir oleh seorang pramuniaga toko karena ingin berutang demi membeli kebutuhan keluarga.

Ortega tetap mempertahankan gaya hidup sederhana. Pria berusia 80 tahun ini berbaur dengan pegawainya di kantor pusa Inditex di kota kelahirannya La Coruna. Meski sudah berusia lanjut, dia masih bekerja. Dia tidak pernah lelah meladeni ide-ide baru dari pegawainya.

Pelajaran kelima: Tidak pernah berhenti berinovasi

“Hal terburuk yang bisa melemahkan seseorang adalah rasa bepuas diri,” kata Ortega, “karena sukses bukan jaminan. Aku tidak pernah membiarkan diriku puas dengan apa yang telah kulakukan, dan aku selalu mencoba menanamkan hal ini pada setiap orang di sekitarku."

Karena menurutnya, ketika seseorang berpuas diri, orang tersebut akan berhenti berinovasi. "Jika Anda ingin berinovasi, jangan berfokus pada hasil."

Sumber: www.beritahangat5.com


Demikianlah Artikel Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia

Sekianlah artikel Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia dengan alamat link https://beritaurban.blogspot.com/2016/10/nasihat-dari-orang-miskin-yang-jadi.html

0 Response to "Nasihat dari Orang Miskin yang Jadi Miliarder Terkaya Dunia"

Posting Komentar