Judul : Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan
link : Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan
Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan
BERITA MALUKU. Salah satu siswa kelas 3 SMP Negeri 1 Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Tutun Ameth Singerin (14), diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek), J. Batlajery.
Batlajery pun dilaporkan ke polisi oleh pihak orang tua murid, karena anak yang baru berumur belasan tahun tersebut nyaris tak bisa makan akibat merasa sakit di bagian tenggorokannya.
"Kepsek ini sudah keterlaluan. Menurut anak saya, dia dipukul oleh kepsek pakai tangan dan mengenai bagian leher dan kerongkongan. Akibat pemukulan itu, anak saya sakit dan sampai sulit untuk makan ataupun minum sampai saat ini," ungkap Piet Singerin, orang tua korban kepada Berita Maluku Online melalui telepon selulernya, Sabtu (11/11/2016).
Piet mengaku, kejadian kekerasan terhadap anaknya itu terjadi pada Senin (7/11/2016) lalu. Namun karena takut, anaknya tak memberitahukan.
Beberapa hari kemudian, Piet merasa ada yang aneh dengan kondisi anaknya, karena sering murung dan susah makan. Piet kemudian memaksa anaknya menceritakan masalah yang terjadi. Dari penuturan anaknya, Piet pun melaporkan kepada polisi.
"Setelah anak saya sampaikan bahwa dirinya sakit akibat dipukul kepsek, maka saya langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Nirunmas dengan nomor laporan: LP-B/10/XI/2016/RES.MTB?Polsek untuk diproses secara hukum. Dan yang menerima laporan adalah Briptu W.R. Nendisa," kata Piet yang juga menjadi salah satu staf Badan Pengawas Desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas.
Menurut Piet, anaknya dipukul oleh kepsek lantaran emosi melihat ruang kelas berantakan.
"Kepsek yang masuk ke ruang kelas, dan mendapati meja serta kursi tak rapi. Kemudian kepsek menanyakan ketua kelas, tetapi ketua kelas hanya terdiam. Karena emosi tak ada yang mau mengaku, kepsek pun memukul anaknya yang kebetulan berada dekat dengannya," tutur Piet meniru pengakuan anaknya.
Menurut Piet, dirinya terpaksa melaporkan masalah yang dialami anaknya ke pihak polisi lantaran sudah terjadi kekerasan terhadap anak di bawah umur.
"Kita kan tahun bahwa sekolah bukan tempat melakukan aksi kekerasan, apalagi terhadap anak atau siswa. Maka itulah saya laporkan masalah ini supaya bisa menjadi pelajaran. Dan saya harap, pihak Polsek Nirunmas bisa menindaklajutinya secara hukum," harapnya.
Sementara itu, Kepsek SMP Negeri 1 Nirunmas, J. Batlajery belum bisa dikonfirmasi. (P/e)
Batlajery pun dilaporkan ke polisi oleh pihak orang tua murid, karena anak yang baru berumur belasan tahun tersebut nyaris tak bisa makan akibat merasa sakit di bagian tenggorokannya.
"Kepsek ini sudah keterlaluan. Menurut anak saya, dia dipukul oleh kepsek pakai tangan dan mengenai bagian leher dan kerongkongan. Akibat pemukulan itu, anak saya sakit dan sampai sulit untuk makan ataupun minum sampai saat ini," ungkap Piet Singerin, orang tua korban kepada Berita Maluku Online melalui telepon selulernya, Sabtu (11/11/2016).
Piet mengaku, kejadian kekerasan terhadap anaknya itu terjadi pada Senin (7/11/2016) lalu. Namun karena takut, anaknya tak memberitahukan.
Beberapa hari kemudian, Piet merasa ada yang aneh dengan kondisi anaknya, karena sering murung dan susah makan. Piet kemudian memaksa anaknya menceritakan masalah yang terjadi. Dari penuturan anaknya, Piet pun melaporkan kepada polisi.
"Setelah anak saya sampaikan bahwa dirinya sakit akibat dipukul kepsek, maka saya langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Nirunmas dengan nomor laporan: LP-B/10/XI/2016/RES.MTB?Polsek untuk diproses secara hukum. Dan yang menerima laporan adalah Briptu W.R. Nendisa," kata Piet yang juga menjadi salah satu staf Badan Pengawas Desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas.
Menurut Piet, anaknya dipukul oleh kepsek lantaran emosi melihat ruang kelas berantakan.
"Kepsek yang masuk ke ruang kelas, dan mendapati meja serta kursi tak rapi. Kemudian kepsek menanyakan ketua kelas, tetapi ketua kelas hanya terdiam. Karena emosi tak ada yang mau mengaku, kepsek pun memukul anaknya yang kebetulan berada dekat dengannya," tutur Piet meniru pengakuan anaknya.
Menurut Piet, dirinya terpaksa melaporkan masalah yang dialami anaknya ke pihak polisi lantaran sudah terjadi kekerasan terhadap anak di bawah umur.
"Kita kan tahun bahwa sekolah bukan tempat melakukan aksi kekerasan, apalagi terhadap anak atau siswa. Maka itulah saya laporkan masalah ini supaya bisa menjadi pelajaran. Dan saya harap, pihak Polsek Nirunmas bisa menindaklajutinya secara hukum," harapnya.
Sementara itu, Kepsek SMP Negeri 1 Nirunmas, J. Batlajery belum bisa dikonfirmasi. (P/e)
Demikianlah Artikel Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan
Sekianlah artikel Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan dengan alamat link https://beritaurban.blogspot.com/2016/11/siswa-dipukul-hingga-nyaris-tak-bisa_12.html
0 Response to "Siswa Dipukul Hingga Nyaris Tak Bisa Makan, Kepsek SMP Nirunmas MTB Dipolisikan"
Posting Komentar